You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
247 Rumah di Bukit Duri Terkena Normalisasi Ciliwung
Rencana Pemprov DKI Jakarta melakukan normalisasi Sungai Ciliwung dipastikan akan berdampak pada rumah-rumah di sekitar pinggiran kali tersebut..
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

247 Rumah di Bukit Duri Terkena Normalisasi Ciliwung

Rencana Pemprov DKI Jakarta melakukan normalisasi Sungai Ciliwung dipastikan akan berdampak pada rumah-rumah di sekitar pinggiran kali tersebut.

Walikota masih terus melakukan pendataan, bisa saja nanti datanya bertambah

Berdasarkan hasil pendataan sementara, sebanyak 247 rumah yang tersebar di tiga RW di Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan akan dibebaskan karena terdampak proyek yang ditujukan untuk mengatasi banjir di ibu kota tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengatakan, pendataan terhadap warga yang terkena dampak normalisasi Kali Ciliwung masih terus berjalan. Berdasarkan data sementara, ada sebanyak 247 rumah di Bukit Duri yang pasti terkena normalisasi Ciliwung.

Pemukiman Warga di Bukit Duri Tergenang

"Walikota masih terus melakukan pendataan, bisa saja nanti datanya bertambah," kata Djarot, saat blusukan ke Kelurahan Bukit Duri, Kamis (22/1) sore.

Dia berjanji akan mengembalikan lebar Sungai Ciliwung seperti sediakala. Sehingga banjir di lokasi tersebut bisa berkurang. Lebar Sungai Ciliwung di lokasi tersebut pernah mencapai 50 meter dengan kedalaman 20 meter. Namun karena ditempati oleh warga, lebar kali saat ini hanya sekitar 20 meter. Sehingga daerah tangkapan air berkurang yang menyebabkan banjir.

Lurah Bukit Duri, Mardi Youce, mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga terkait rencana normalisasi Sungai Ciliwung. Bahkan warga juga telah menunggu realisasi pekerjaan fisiknya. "Kita sudah sosialisasikan dan terus lakukan pendataan. Sebagian inventarisir sudah selesai, warga juga sudah menunggu karena merasa sudah bosan rumahnya selalu terendam banjir saat musim hujan," katanya.

Saat ini, kata Mardi, pendataan kepemilikan lahan sedang berlangsung juga di Badan Pertanahan Nasional (BPN). "Untuk kepemilikan lahan atau warga yang punya sertifikat masih didata juga oleh BPN. Kami juga belum tahu nantinya warga akan direlokasi ke mana," ujarnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2314 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1277 personTiyo Surya Sakti
  3. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1024 personDessy Suciati
  4. Buka POR DWP DKI 2024, Pj Gubernur Teguh Harapkan Olahraga Jadi Budaya Hidup Sehat

    access_time30-10-2024 remove_red_eye978 personTiyo Surya Sakti
  5. PT KBN Perkuat Peran dalam Industri Logistik Terpadu

    access_time01-11-2024 remove_red_eye891 personAldi Geri Lumban Tobing